Secara istilah, lumrah sudah kita ketahui jika “Arema” merupakan akronim dari kata Arek Malang. Namun, berbicara mengenai Arema tentunya tak bisa lepas dari klub sepakbola yang lahir di tanggal 11 Agustus, pada 27 tahun silam, Arema Malang. Terbilang cukup muda jika dibandingkan dengan klub-klub dari kota lain, tetapi eksistensinya tak perlu dipertanyakan lagi. Dan sebagai klub yang lahir, tumbuh, besar dengan dana mandiri, tidak menyusu pada APBD, Arema seperti memiliki daya magis tersendiri untuk menarik animo masyarakat menjadi pendukungnya yang dikenal dengan Aremania – Aremanita.
Pada perjalanannya, ditengah pasang surutnya prestasi, dan dengan segala problematika yang dihadapi, Arema tetap ada sampai detik ini. Kecintaan dan loyalitas seperti sudah bersemayam di jiwa tiap pendukungnya. Ratusan bahkan ribuan orang supporter selalu dengan semangat berbondong-bondong datang ke stadion untuk memberikan dukungan kala Arema bertanding. Uang, waktu, tenaga selalu ada untuk Arema. Kerap disebut dengan istilah panggilan jiwa. Ya, seperti halnya yang terdengar di salamnya, Salam Satu Jiwa.
Arema adalah tentang jati diri, tentang kebanggaan. Hingga dimanapun berada dan kemanapun pergi, nama Arema tetap melekat di sanubari Aremania. Tak heran bila keberadaan Aremania kian menyebar di seluruh penjuru tanah air bahkan sampai ke luar negeri. Kelompok atau biasa dikenal dengan istilah korwil Aremania mudah ditemukan di berbagai kota diluar Malang, yang beranggotakan baik dari perantauan asal Malang maupun penduduk setempat yang tak mau ketinggalan menjadi Aremania.
arema bukan hanya klub sepakbola tapi arema adalah identitas kebanggan tersendiri bagi jiwa ini.